Apakah Benar Ada Hubungan Antara Intel dan Tukang Bakso? Ini Penjelasannya
Apa Itu Intel?
Intel atau Intelijen adalah suatu kegiatan yang terorganisir dengan tujuan mencari suatu bukti atau hal lain yang dibutuhkan dalam mencari suatu kebenaran atas sesuatu. Umumnya, kegiatan intel bersifat spionase atau dilakukan dengan cara kamuflase atau dengan metode penyamaran.
Siapa Pelaku Intel?
Pelaku intelijen sendiri umunya bisa dilakukan oleh beberapa pihak, yakni bisa sebuah dinas yang memiliki kewenangan intelijen, maupun seorang agen. Agen ini sendiri bersifat personal atau pribadi selayaknya tokoh James Bond dalam film layar lebar.
Seorang agen intelijen biasanya diperintah untuk menuntaskan misi penelusuran oleh seorang atasan. Dalam misi inilah biasanya seorang agen nyawa dan namanya akan dipertaruhkan.
Demi keselamatan dirinya, mereka akan mengambil langkah dengan metode penyamaran, meskipun mereka telah dibekali ilmu bela diri.
Intelijen dan Tukang Bakso
Sebenarnya tidak ada yang tau pasti kenapa masyarakat Indoensia, khususnya Netizen, sering mengaitkan Tukang Bakso dengan kegiatan intelijen.
Di dunia maya, setiap kali ada seorang Netizen yang membicarakan hal yang dinilai mengancam pasti yang terlontar dari perkataan Netizen lain adalah “AWAS! TUKANG BAKSO!” atau “AWAS NANTI ADA MAMANG BAKSO BAWA HT (walkie talkie) KESITU LHO!”
Apakah benar, ada kaitan antara kedua profesi yang amat berseberangan tersebut?
Fakta Intelijen di Indonesia
A.M Hendropriyono menjelaskan, bahwa memang benar ada hubungan antara intelijen dengan figur Tukang Bakso sebagaimana yang sering dilontarkan oleh Netizen-netizen Indonesia.
Hendropriyono juga menyampaikan, bahkan tidak hanya Tukang Bakso saja yang digunakan sebagai media kamuflase serrang agen, tetapi juga figur pedagang lain, seperti Tukang Siomay, dan lain-lain.
Kenapa Musti Tukang Bakso?
Menurut A.M. Hendropriyono, tugas seorang agen intelijen yang ditugaskan untuk menyamar sebagai pedagang sepreti Tukang Bakso adalah mereka yang bertugas dalam hal spionase semata, sehingga mereka tidak bisa mengambil tindakan fisik.Mereka hanya semacam memotret kejadian di lapangan dan merumuskan sendiri apa yang dilihatnya itu untuk kemudian dijadikan sebuah kesimpulan untuk mengambil tindakan dari seorang atasan yang menugasi. Sebab, seorang agen tersebut tidak bekerja secara tim, melainkan seorang diri.
Jadi, alasan mengapa Tukang Bakso dijadikan media untuk kegiatan intelijen?
Jawabannya adalah karena hal tersebut akan memudahkan kegiatan spionase oleh seorang agen intelijen.
Sebab, Tukang Bakso atau pedagang keliling tersebut, aktivitas utamanya adalah berkeliling dari tempat satu ke tempat lain, sehingga hal tersebut akan memberi kemudahan bagi seorang agen untuk mengetahui peristiwa atau kejadian di suatu tempat yang dimata-matai.
(Prananto Gateway)
Apakah kalian pernah mendengar Intel yang menyamar sebagai Tukang Bakso?
BalasHapus