Kisah Pilu "Tragedi Toho", Bukti Kuat Bahwa Racun King Cobra Bukanlah Omong Kosong

 Apa yang dimaksud "Tragedi Toho"?

Hi, gaes. Kita berjumpa lagi. Sekitar satu tahun lalu, jagad maya dikejutkan dengan kematian seorang Pawang Ular King Cobra asal Toho, Kalimantan Barat. Apakah kalian pernah dengar? Bagaimana cerita pilu ini bisa terjadi? Silahkan lanjut membaca kisah di bawah ini.


Awal Kejadian Bermula

Hal ini bermula saat seorang pria bernama Norjani melakukan serangkaian atraksi di depan warga sekitar yang penasaran dengan ular Kobra ‘kesayangan’ Norjani. Norjani memang sudah dikenal luas oleh mayarakat sekitar sebagai sosok yang dihormati, terlebih ia mampu menjinakkan Ular-ular berbisa seperti King Cobra.  

Di awal atraksinya, Norjani masih mampu untuk mengendalikan King Cobranya. Ular sepanjang lima meter itu meliuk-liuk di hadapan Norjani. Namun, gelagat ular besar itu sebenarnya sudah sangat mengkhawatirkan para penonton sejak awal, atau lebih tepatnya ada kekhawatiran terhadap keselamatan Norjani.

Awal pertunjukan itu dimulai pada pukul 16.00 WITA dan sempat direkam oleh warga sekitar yang menyaksikannya.


Sempat Tergigit, Namun Masih Santuy

Lalu, di sela-sela atraksi inilah kejadian yang tak disangka-sangka terjadi. Tiba-tiba ular King Cobra Norjani menunjukan sikap ganasnya. Ular itu sudah memperlihatkan sisi liarnya sedari awal, yakni ingin menyerang wajah Norjani. Hingga pada akhirnya, ular itupun berhasil menggigit telapak tangan kanan Norjani. 

Mengetahui Norjani tergigit, penonton banyak yang berteriak ketakutan. Beberapa warga mendekati Norjani dan ikut memegang ular itu. Namun dalam video itu sikap Norjani masih santuy atau belum terjadi apa-apabahkan setelah ular itu menggigitnya, ia masih sempat memukul-mukul kepala ular King Kobranya dengan gestur seperti: “Nakal ya kamu, sini bapak pukul kepalamu!"


Tiga Jam Setelah Pertunjukan 





Selain tergigit di bagian tangan sebelah kanan, Norjani juga tergigit di bagian kening. Hal tersebut pada awalnya belum menjadi masalah berarti bagi Norjani. Namun, hal itu menjadi berbeda setelah berlangsung beberapa jam setelah ular itu menggigit Norjani.

Setelah hampir tiga jam setelah Norjani tergigit, tubunya mulai merasakan reaksi racun King Cobra yang sangat menyiksa. Pada awalnya, tubuh Norjani merasakan demam tinggi. Kemudian, disusul rasa sakit yang luar biasa di seluruh tubuh Norjani. Pada akhirnya, Norjani pun dilarikan ke klinik kesehatan terdekat untuk mendapat pertolongan pertama. 

Saat berada di klinik tersebut, kondisi Norjanji sudah pucat pasi dan tak berdaya. Dan disini pula kemudian kondisi Norjani semakin hilang kesadaran dan berakhir pada kondisi kritis. Namun sayang, nyawa Norjani tidak tertolong. Pada pukul 18.30 WITA, Norjani dinyatakan meninggal dunia.


Nasib King Cobra Pasca Tewasnya Sang Pawang

Pasca tewasnya Norjani, kemudian ular sepanjang 5 meter itu juga turut dubunuh. Kepala Sang Raja Cobra peliharaan Norjani itu kemudan dipenggal kepalanya hingga menyisakan ujung kepala beserta simbahan darah dari sang ular beracun tersebut.


Mengenal Racun King Cobra



Pada salah satu media, Muhammad Panji atau yang dikenal dengan nama Panji Sang Petualang menjelaskan, bahwa racun King Cobra ini terbukti ilmiah dapat menginfeksi sebanyak empat jenis racun, salah satunya ialah racun neurotoksik. 

Racun ini memungkinkan korbannya mengalami berbagai masalah dalam organ tubuhnya. Saat racun King Cobra masuk ke tubuh korbannya, maka korban, termasuk juga manusia akan mengalami beberapa efek, antara lain penggumpalan darah (antikoagulasi), pembengkakan parah, rasa nyeri yang sangat parah, dan kemungkinan akan mengalami nekrosis atau matinya beberapa fungsi sel. 

(Prananto Gateway)





Komentar

  1. Racun King Cobra terbukti valid mampu mematikan mangsa atau korban yang dinilai mengganggunya gaes, bahkan manusia itu sendiri. Apa pendapat kalian tentang kejadian ini?

    BalasHapus

Posting Komentar