Pesan di Balik Klip Avicii bertajuk “For a Better Day”, Makna Terselubung tentang Konspirasi Pizzagate?
Siapakah Avicii?
Siapa tak mengenal Avicii? Tim Bergling atau yang lebih dikenal dengan nama Avicii adalah seorang Musisi, DJ, Remixer, dan seorang produser kelahiran Stockholm, Swedia pada 8 September 1989 silam.
Selain karya-karya Avicii yang memang keren, ada satu hal yang membuat publik merasa tercengang, yakni terhadap keputusan Avicii untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Secara mengejutkan, Avicii memutuskan untuk bunuh diri pada tahun 2018 lalu, dimana saat itu usianya baru menginjak 29 tahun. Terlepas dari persistiwa pilu itu, terdapat hal menarik dari karya Avicii yang layak untuk dibahas, yaitu pada single yang berjudul “For a Better Day”.For a Better Day adalah lagu single milik Avicii yang telah diunggah di Youtube sejak 2015 lalu. Video ini telah mendapatkan 93 Juta views dan sebanyak 1 Juta like.
Kenapa klip ini menarik untuk dibahas? Oke, kita langsung masuk saja ke scene-scene videonya di bawah ini.
Kerumunan Om-Om di Padang Rumput
Sejatinya Om-om itu adalah orang yang keren, karena jika dilihat mereka adalah orang yang sudah matang dari usia maupun finansialnya. Betul gak gaes?
Tapi, Om-om disini ternyata bukan sembarang Om-om gaes. Di awal video, terdapat scene berupa sekumpulan Om-om sedang membicarakan sesuatu di padang rumput.
Makna Video berdurasi 4 menit 13 detik ini memang bisa dikatakan penuh dengan penafsiran. Pasalnya, pada awal klip ini kita sudah disuguhi sebuah footage berupa kerumunan pria dewasa tadi tampak seperti sedang bertransaksi.
Para pria tersebut berkumpul di sebuah sabana atau sebuah padang rumput yang luas. Di tengah-tengah mereka terdapat sebuah truk berwarna hijau army yang menghadap kebelakang.
Di tengah-tengah pembicaraan itu, mereka juga tampak seperti memberikan gestur sedang memilih-milih “sesuatu” yang ada di dalam mobil truk hijau tersebut.
Anak-anak
Tokoh atau karakter yang ada di video klip ini selain menampilkan sekumpulan Om-om juga menampilkan karakter lain, yaitu Anak-anak.
Seperti yang ada pada potongan video ini, terlihat ada dua orang anak, yakni seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang memakai pakaian yang sangat lusuh dan berlubang-lubang seperti gelandangan.
Di part ini, hentakan drum pada lagu mulai berkumandang. Dan, pada scene ini terdapat footage berupa dua orang anak yang sedang berlari terbirit-birit karena dikejar oleh seorang pria dewasa di sebuah ladang, yang jika dilihat, ladang tersebut lebih mirip dengan ladang Bunga Matahari.
Saat berada di ladang Bunga Matahari ini, scene anak laki-laki berbaju putih dan seorang anak perempuan itu tampak ketakutan saat dikejar oleh seorang pria berbaju mirip preman.
Di sisi lain, di tengah-tengah video ini juga menampilkan dua orang karakter yang mengenakan masker bermotif tengkorak, dimana keduanya juga sama-sama mengenakan Hoodie berwarna Hitam. Dua sosok ini ditampilkan mempunyai satu misi, yakni melakukan pengintaian, penangkapan, serta penumpasan terhadap pria-pria (Om-om) yang mereka anggap sebagai target sasarannya.
Dalam video ini, dua karakter ini diceritakan telah mempunyai alur daftar (list) berupa foto-foto siapa saja pria-pria yang harus ditangkap dan “diadili”, seperti yang tertampil pada gambar di atas, dimana ada seorang pria tua yang mengenakan jas kantoran sedang ditangkap dan ditelanjangi oleh dua orang ber-hoodie ini.
Di klip ini juga ditampilkan, setiap ada pria yang berhasil tertangkap dan berhasil “diadili”, maka kemudian foto yang dibawa oleh dua orang ber-hoodie ini akan segera diberi tanda silang berwarna Merah sebagai tanda misi itu telah selesai dituntaskan.
Scene Kontroversial di Akhir Klip
Scene ini bisa dikatakan menjadi bagian yang paling menyayat hati. Disini tampak ada sebuah footage berupa dua aktivitas yang berbeda yang dilakukan seorang pria pada sisi kiri, dan sekumpulan beberapa pria pada sisi sebelah kanan.
Di sebelah kiri memperlihatkan dua anak yang dibawa dan akan dimasukan ke bagasi belakang pada Mobil Sedan oleh seorang pria. Dan, di sisi kanan pria-pria itu tampak seperti sedang “memilih” orang-orang yang berada di dalam box truk berwarna hijau army itu.
Dengan jelas tampak di dalam box truk itu berjajar anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan terlihat murung dan kesemuanya terlihat hampir telanjang.
Teori Tentang Pizzagate dan Pandangan Netizen
Setelah Avicii dinyatakan meninggal dunia pada 2018 lalu, banyak netizen yang beramai-ramai mengomentari video klip ini.
Banyak teori yang mengatakan, bahwa video klip Avicii ini merupakan sebuah bentuk perlawanan kepada Human Trafficking terhadap anak. Dan, teori-teori tersebut juga mengatakan, bahwa pesan yang dibawa Avicii di video klip ini mempunyai kaitan erat dengan jaringan terorganisir di Pizzagate.
Pizzagate adalah sebuah istilah yang digunakan sejak era Pemilu Amerika tahun 2016 yang mempertemukan Donald Trump dan Hillary Clinton. Di tengah-tengah hegemoni politik saat itu, beredarlah satu istilah baru bernama Pizzagate.
Pasalnya, saat Pemilu itu berlangsung terdapat satu kejadian yang cukup mencengangkan, yakni bocornya email dari salah satu figur Amerika saat itu, John Podesta.
Dalam email tersebut berisikan banyak istilah-istilah khusus yang jika kata itu dipergunakan dalam seluruh rangkaian kalimat, bunyinya menjadi terasa janggal. Karena istilah yang dipergunakan adalah nama-nama tertentu, salah satunya “Pizza”.
Teori beredar bahwa istilah “Pizza" yang dimaksudkan di dalam email tersebut bukanlah pizza makanan, melainkan sebuah nama samaran atau sebuah kode sandi untuk menyebut Anak-anak.
Apakah kalian pernah menonton klip ini? Dan, apakah klip ini memang satu peragaan seni tentang praktik Human Trafficking terhadap Anak? Tentu hanya mendiang Avicii yang tahu maksudnya. Sekian.
(Prananto Gateway)
Apa karya Avicii paling kalian suka?
BalasHapus