Kenapa di Setiap Negara Mempunyai Rupa Hantu yang Berbeda-beda?
Hantu adalah makhluk tak kasat mata yang dipercaya oleh masyarakat di suatu tempat. Hantu selalu diidentikan dengan penampakan dari orang-orang yang telah meninggal atau berada di alam lain.
Hingga kini Hantu masih menjadi suatu kepercayaan di masyarakat. Bahkan, di negara-negara yang sudah majupun masih mempercayai keberadaan Hantu ini. Namun, ada satu pertanyaan yang belum kita ketahui sampai sekarang, yaitu “Kenapa rupa Hantu bisa berbeda-beda di setiap negara?”
Kami sudah merangkum dari beberapa pendapat yang berkembang mengenai perbedaan wujud hantu-hantu dari seluruh dunia. Ini dia alasannya!
Tempat Arwah itu Meninggal
Salah satu pendapat mengatakan, bahwa hantu itu muncul di suatu tempat yang menjadi “zona” dimana arwah-arwah tadi meninggalkan jasadnya.
Dengan kata lain, Hantu seperti Kuntilanak itu muncul di sebagian besar daerah di Indonesia, karena arwah manusia yang kemudian bertransformasi menjadi Kuntilanak itu juga meninggal di wilayah Indonesia.
Orang-orang percaya, sebenarnya wujud dari hantu-hantu itu hanya menyesuaikan wujud dari arwah orang yang dulunya pernah hidup lalu meninggal itu. Misalnya, yang meninggal itu adalah seorang wanita cantik yang sebelumnya disakiti oleh lelaki, maka dalam kepercayaan masyarakat Indonesia mereka akan menjadi sosok Hantu Peri yang sangat cantik.
Contoh lainnya adalah Wewe Gombel. Wewe dipercaya sebagai hantu dari orang-orang yang dulunya adalah seorang wanita yang mati bunuh diri akibat membunuh suaminya sendiri.
Hantu Adalah Energi
Pendapat yang kedua adalah kepercayaan mengenai hantu adalah sebuah energi. Maksud dari pernyataan ini adalah, bahwasanya yang hidup di alam semesta ini terdiri dari energi-energi, seperti halnya manusia yang juga merupakan sebuah energi.
Maka, Hantu ini juga dipersamakan seperti hanya manusia. Mereka dianggap sebagai suatu energi yang meninggali suatu tempat tertentu. Maka tak jarang mereka juga bisa menampakan diri.
Dikarenakan mereka juga merupakan sebuah energi itulah, mereka dapat menampakan diri dengan penampilan selayaknya manusia yang ada di suatu tempat tertentu.
Misalnya saja Hantu Pocong. Sebagaimana diketahui, Hantu Pocong sendiri rupa dan bentuknya menyerupai orang yang meninggal dari kalangan orang Muslim, yakni dengan cara dipocong dengan menggunakan Kain Kafan. Selain itu ada Tuyul yang berpenampilan botak serta memakai popok putih menyerupai anak-anak balita. Tentu saja orang Indonesia akan lebih takut melihat sosok-sosok yang seperti itu dibandingkan dengan Hantu Slenderman.
Hantu Bisa Berubah Wujud
Banyak yang menyebutkan bahwa Hantu yang seringkali mengganggu serta menampakan diri itu adalah perwujudan dari Jin. Maka, “teknik" atau kemampuan Jin dengan manusia itu tentulah sangat berbeda.
Jin sebagaimana yang dipercaya masyarakat mempunyai dimensi atau peradaban yang lebih maju dibandingkan manusia. Jadi dalam hal menggoda atau menjahili, mereka juga dapat dengan mudah merubah bentuk dan wujudnya.
Oleh sebab itu, kenapa di suatu negara atau wilayah mempunyai hantu yang berbeda adalah karena hantu lebih pandai. Maksud pandai disini adalah kecerdasannya dalam mencari celah untuk menakut-nakuti manusia.
Ilustrasi berubah wujud |
Sebab, ketakutan masyarakat akan Hantu itu berbeda-beda di suatu tempat. Misalnya saja rata-rata orang Indonesia lebih takut kepada wujud orang yang dipocong, sementara di Inggris masyarakatnya lebih takut dengan Dracula, maka Hantu itupun juga akan menyesuaikan rupa-rupa mana saja yang sekiranya lebih “menjual” untuk ditampilkan ke manusia.
Berasal dari Ketakutan Manusia
Penjelasan ini lebih ke arah psikis manusia. Seperti diketahui, manusia memiliki psikologi yang berbeda-beda. Maka, dalam psikis setiap manusia itu pasti terdapat sebuah ketakutan akan suatu hal.
Dari teori tersebut maka dapat dihubungkan dengan pembahasan kita kali ini, yakni kenapa rupa Hantu itu dapat berbeda-beda di suatu wilayah?
Pada poin yang keempat ini, penjelasannya adalah terkait dengan aspek psikologi manusia itu sendiri. Ya, ketakutan kita masing-masing.
Sebagaimana kita ketahui bersama, manusia adalah makhluk yang mampu berfikir dan berimajinasi. Oleh sebab itu, manusia itu bisa saja mencari-cari sendiri terhadap hal-hal yang menjadi ketakutan terbesarnya.
Misalnya saja orang Indonesia sedang melewati sebuah ladang yang sepi di malam hari. Pada saat orang melewati ladang itu, seketika ia pasti akan merasa khawatir dan takut. Pada saat itulah ia akan memikirkan hal-hal yang ditakutkan. Misalnya: “Apakah di depan sana akan ada Kuntilanak yang menghadang langkah saya?” atau “Adakah begal yang mungkin lewat sini?"
Pada konteks ini orang tersebut tidak atau belum melihat penampakannya. Tetapi ia sudah meyakini tentang apa yang menjadi kepercayaan masyarakat selama ini, yakni tentang adanya Hantu yang kerap muncul di sebuah ladang yang sepi.
Dengan demikian, jika dihubungkan antara unsur psikis manusia dengan unsur mistisnya, maka akan seperti yang telah dijelaskan pada poin ketiga tadi, bahwa Hantu akan menampakan diri dengan wujud yang sangat ditakuti oleh manusia. Ketika ada seseorang sedang dalam keadaan takut, maka saat itu juga Hantu akan lebih mudah untuk mengganggu manusia.
(Prananto Gateway)
Komentar
Posting Komentar