Mengenal Geoengineering, Pengontrol Iklim Bumi Melalui Teknologi Buatan Manusia

 

Kita hidup di Bumi ini tidak lepas dari alam. Mulai dari makan, minum, hingga saat kita membutuhkan ruang bersantai untuk sejenak bermeditasi.

Sebagai salah satu makhluk yang mengiringi kehidupan di alam semesta ini, manusia diciptakan dengan tingkat kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan makhluk hidup lainnya. Oleh sebab itu, manusia dapat menciptakan berbagai teknologi yang mampu memudahkan kehidupan mereka. 

Namun apa jadinya jika manusia mampu menciptakan alat yang mampu mengontrol iklim di muka Bumi ini? Hal ini tentu saja sungguh sangat luar biasa, bukan? 

Sesungguhnya, alam semesta sudah mempunyai alurnya sendiri dalam menyediakan segala kebutuhan bagi umat manusia. Namun, manusia pada dasarnya mempunyai sifat yang tak akan pernah puas. Maka dari itu, manusia seringkali memiliki angan-angan serta keinginan yang tinggi, yang kemudian berbuah pada terciptanya teknologi-teknologi canggih dan tidak biasa, seperti terciptanya teknologi bernama Geoengineering. 

Apa yang dimaksud Geoengineering? 

Fenomena halilintar yang turun ke sebuah kota




Geoengineering ialah sebuah rekayasa kebumian yang digunakan oleh manusia untuk mengatur iklim di Bumi. Melalui teknologi ini, manusia dapat mengontrol iklim sesuai yang dikendalikan oleh manusia itu sendiri. 

Pada dasarnya, teknologi ini diciptakan akibat adanya perubahan iklim yang diakibatkan oleh pemanasan global. Oleh sebab itu, maka perubahan iklim yang ekstrem yang diakibatkan oleh pemanasan global tersebut perlu untuk dikendalikan agar tidak berdampak buruk bagi kehidupan manusia. 

Apakah Geoengineering ada bahayanya bagi manusia? 

Disebut-sebut teknologi Geoengineering mempunyai efek yang berbahaya bagi Bumi. Teknologi ini dianggap dapat menjadi bumerang bagi kehidupan manusia di masa mendatang. Bahkan, teknologi ini disebut dengan senjata pengecoh yang berbahaya. 

Lalu, apa bahaya Geoengineering bagi Bumi dan manusia?

Ketika ada nilai sebuah manfaat, selalu ada nilai kerugian atau bahkan bahaya yang dapat timbul dari segala sesuatu. Seperti dalam penerapan Geoengineering ini. Apabila Geoengineering ini dimanfaatkan manusia untuk suatu kepentingan yang bersifat ekonomi saja, maka pemanfaatan Geoengineering ini akan menimbulkan dampak yang berbahaya bagi kehidupan umat manusia, yakni terkait krisis iklim yang berkepanjangan dan tidak dapat ditanggulangi.   

Adakah Teori Konspirasi terkait Geoengineering? 

Solar-Geoengineering yang dikaitkan dengan fenomena Chemtrails dalam teori konspirasi




Ada banyak konten yang bertebaran di dunia maya terkait Geoengineering, terutama saat era pandemi seperti sekarang ini. Ya, jika dilihat faktanya, salah satu langkah dan upaya dalam Geoengineering ini adalah dengan melibatkan angkatan udara atau pilot untuk memberikan semacam rekayasa cuaca yang dinamakan Solar-Geoengineering. Namun, dalam teori konspirasi hal ini disebut sebagai fenomena Chemtrails. 

Menurut teori konspirasi, Chemtrails sendiri adalah sebuah fenomena pengeluaran cairan kimiawi dari atas udara dengan menggunakan media pesawat terbang. Fenomena ini disebut-sebut sebagai upaya untuk memberikan sebuah wabah penyakit yang akan memberi dampak buruk bagi kesehatan manusia melalui cairan kimia tersebut. 


(Prananto Gateway) 


Komentar