Mengenal Jenis-Jenis Gangguan Kejiwaan yang Sering Disalahartikan
Hidup di tengah masyarakat dapat mengundang berbagai reaksi tubuh, terutama pada pikiran dan memori. Pasalnya, manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat lepas dari komunikasi, kompetisi, argumentasi, dan lain sebagainya.
Beberapa hal di atas tentunya dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dari kondisi stabil hingga menjadi turun atau bahkan drop, sehingga memicu munculnya berbagai gangguan psikis atau gangguan kejiwaan.
Apakah gangguan jiwa sama dengan gila?
Gangguan jiwa adalah salah satu gangguan yang mengarah kepada tertekannya psikis seseorang. Namun penyakit ini sering disalahartikan oleh orang-orang dengan penyakit gila.
Berdasarkan ilmu yang dikenal di dalam dunia medis, gangguan jiwa ini mempunyai beberapa jenis, yang mana tidak bisa serta-merta langsung dikategorikan sebagai gila. Gila dengan gangguan kejiwaan adalah dua hal yang berbeda.
Istilah gila sendiri adalah istilah awam, sementara gangguan jiwa adalah istilah yang telah dikenal dalam dunia medis untuk menyebut berbagai penyakit menyangkut kejiwaan atau psikis.
Sebab, gangguan psikis dan gangguan jiwa ini dapat diderita oleh siapa saja, bahkan orang dengan ingatan yang normal serta mempunyai pikiran yang baikpun juga bisa menderita penyakit ini.
Apa saja macam-macam gangguan jiwa?
Macam-Macam Gangguan Jiwa
Skizofrenia adalah salah satu jenis gangguan jiwa dimana penderitanya mengalami waham/delusi, terdapat perubahan pola pikir, logika, serta datangnya halusinasi-halusinasi yang sebenarnya hal-hal tersebut tidak ada.
Gambaran mudahnya untuk melihat ciri Skizofrenia adalah adanya perubahan perilaku, pikiran, logika, pembicaraan, dan emosi. Biasanya penderita Skizofrenia akan berbicara ngelantur dan tidak pada tempatnya.
2. Depresi
Depresi adalah penyakit paling umum di dengar di tengah masyarakat. Ya, siapapun sangat mudah mengatakan bahwa mereka depresi. Atau mungkin orang-orang di sekelilingnya.
Jadi apa yang bisa kita lihat dari depresi ini agar kita tidak salah mengartikan?
Gejala paling umum dari Depresi adalah ditandai oleh perilaku berupa hilangnya minat terhadap segela sesuatu pasca terjadinya kejadian traumatik. Misalnya, yang tadinya sangat gemar olahraga dan produktif, tiba-tiba hilang minat dan lebih banyak menghabiskan waktunya di kamar seharian, bahkan berminggu-minggu.
Jika melihat gejala semacam ini, kita atau anda yang mempunyai saudara atau sahabat yang mengalami hal ini segera pasang badan untuk memberinya pertolongan.
3. Gangguan Bipolar
Ada ciri tersendiri yang ada pada penyakit Bipolar. Bipolar adalah gangguan kejiwaan berupa perubahan mood yang naik turun. Naik turunnya mood ini sangatlah ekstrem. Bahkan akan menampakan karakter dari satu orang dengan karakter tertentu hingga mempunyai karakter lain. Orang awam seringkali menyebut istilah tersebut dengan nama kepribadian ganda.
Pada awalnya, emosi dan mood dari seseorang itu akan mengalami euforia atau hipomaniak yang tinggi. Ia seolah-olah berada pada satu momen kesenangan atau semangat membara dan meletup-letup. Namun, di saat yang bersamaan, orang tersebut dapat mengalami penurunan mood drastis hingga menuju kondisi depresi berat.
4. Ansietas/Kecemasan
Ansietas, Anxiety Disorder, atau Gangguan Kecemasan adalah satu kondisi yang terjadi dimana penderitanya mengalami gangguan seperti rasa cemas berlebihan dan tiba-tiba tanpa alasan yang jelas.
Hal yang membedakan Gangguan Kecemasan dengan gangguan psikis lainnya adalah dimana penderitanya mengalami gejala otonomik seperti pusing, sakit kepala (berdenyut-denyut), jantung berdebar hebat, pusing, mual, hingga muntah. Bahkan, Gangguan Kecemasan bisa menimbulkan gejala fisik lain seperti kesemutan dan diare.
Semoga tulisan ini membantu. Bagi teman-teman yang mempunyai pengalaman pribadi atau salah satu dari saudaranya mengalami beberapa hal di atas tidak perlu khawatir dan merasa malu ya teman-teman, apalagi berkecil hati. Sebab, saat ini sudah ada pengobatan dan treatment yang ditawarkan oleh dunia medis untuk mengatasi dan menstabilkan gejala-gejala yang muncul, sehingga para penderitanya tetap mampu bersosialisasi dan beraktivitas normal seperti biasanya. Salam.
(Prananto Gateway)
Komentar
Posting Komentar